You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Kaba-kaba
Kaba-kaba

Kec. Kediri, Kab. TABANAN, Provinsi Bali

SELAMAT DATANG DI DESA KABA-KABA

SEJARAH DESA KABA-KABA

I GUSTI NGURAH KETUT SANTIKA 16 November 2022 Dibaca 285 Kali
SEJARAH DESA KABA-KABA

      Pada jaman dahulu kala, menurut sejarah pada tahun 1837 di Bali dinobatkan seorang Raja yang bernama Sri Tapalung atau Gajak Waktera yang beristana di Bedulu. Beliau mempunyai dua orang Patih, yang masing-masing bernama Kebo Iwa dan Pasung Gerigis, Sedangkan di Jawa pada waktu itu Kerajaan Majapahit yang diperintah oleh Raja Tribuana Tunggadewi dengan patihnya yang sangat terkenal dengan sumpah “ Palapanya “ bernama Patih Gajah Mada, yang ingin meguasai Bali. Akan tetapi Raja-Raja bali yang sudah merasa akan kekuasaannya tidak mau tunduk kepada Majapahit. Disamping itu karena Raja-raja Bali sangat sulit melepas kecintaanya kepada rakyat dan wilayahnya yang telah terjalin erat sejak pemerintahan nenek moyangnya. Untuk mempertahankan bali dari serangan-serangan Majapahit oleh Raja Bedahulu diutuslah Patih Pasung Gerigis dan Kebo Iwo untuk membuat benteng pertahanan kewilayah Bali Barat dengan pengikut 800 orang. Dengan sangat gencarnya serangan-serangan dari Patih Gajah Mada, kalahlah Pasung Gerigis hingga dipenjarakan oleh Patih Gajah Mada, lalu semua para Mantri Bali beserta rakyatnya yang masih hidup menyerahkan diri kepada Patih Gajah Mada.

            Diceritakan semua para Arya dari Jawa terutama Kriyan Mada demikian pula semua tentara pasukan dari Jawa bersukaria atas kemenangannya berperang melawan Ratu Bedahulu di Bali. Menurut babad para arya Tabanan, waktu itu pada Içaka 1256 tahun masehi 1334 yang kemudian atas patih Gajah Mada pada para Arya di dudukan pada masing-masing daerah kedudukan sebagai berikut :

  1. Arya kenceng selaku kepala pemerintahan di Tabanan, dengan rakyat 40.000 orang.
  2. Arya Kuta Waringin bertempat di Gelgel dengan rakyat sebanyak 5.000 orang
  3. Arya Sentong bertempat di Pacung dengan rakyat 10.000 orang
  4. Arya Belog bertempat di Kaba-Kaba dengan rakyat 5.000 orang

       Sehingga nama Kaba-Kaba berasal dari kata gagapan atau (dibawa/dikirim kesana-kemari) yang pada akhirnya untuk tetap sebagai penghuni di wilayah kebendesaan Kaba-Kaba. Disini kami sampaikan secara turun-temurun oleh Raja-raja di Kaba-Kaba.

       Berdasarkan sumber yang diambil dari arsip Puri Kaba-kaba menerangkan bahwa, Arya Belog yang merupakan cikal bakal Desa Kaba-Kaba yang bertahta pada tahun 1343. Setelah raia wafat dilanjutkan oleh seorang putra
beliau yang bernama. Arya Anglurah Kaba-kaba, raja ke III yang bernama Arya Anglurah Kaba-kaba melanjutkan tampuk kerajaan kaba-kaba sampai pada tahun 1448. Generasi ke IV adalah AA. Angurah Gede Kaba-Kaba putra Teges (Putra Rejasa Dalem), raja ke V bernama A.A. NgurahGede Kaba-kaba, raja ke VI adalah A.A. Ngr. Kt Kaba kaba beliau gugur di Belambangan dalam pertempuran melawan pembrontak di Kerajaan Belambangan pada tahun 1633, dilanjutkan oleh A.A. Ngr Kaba kaba Yudha sebagai raja ke VII, raja ke VIII adalah A.A. Ngr. Gede Kaba kaba Sena, raja ke IX bernama A.A. Ngr. Gede, raja ke X bernama A.A. Ngr. Gede, sama dengan nama ayah handanya yaitu bernama A.A. Ngr. Gede sebagai raja ke XI, sebagai raja terakhir menjelang kedudukan penjajah Belanda, adalah A.A. Ngr. Putu Keweh.

       Berakhirnya jaman kerajaan yang mempengaruhi suasana kerajaan semakin menghilang secara formal difaktori karena Bali pada masa pemerintahan Belanda merupakan sebuah Negara bagian dari Republik Indonesia Serikat, semenjak Indonesia menyatakan diri pada dunia sebagai Negara Republik yang mengumandangkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 oleh Bung Karno dan Hatta. Kaba-Kaba yang pernah mempunyai masa kejayaanya dengan wilayah dan desa Pengeragoan kini hanyalah sebagai desa bagian dari
sebuah Kecamatan, desa yang mana berkedudukan pada batasan antara Kabupaten Tabanan dengan Kabupaten Badung,

        Berubahnya suatu tatanan pemerintahan di Indonesia mulai pada tahun 1945, membuat pemerintahan Desa Kaba-Kaba dipimpin oleh Kepala Desa yang disebut Bendesa kini Perbekel antara lain:


1) Tahun 1942 - 1950 I Gede Nyoman Alit dari Banjar Juntal
2) Tahun 1950 - 1966 I Nengah Astra dari Banjar Juntal
3) Tahun 1966 - 1977 I Gede Made Tantra dari Banjar Dauh Peken
4) Tahun 1977 - 1978 Ida Bagus Suteja Clik dari Banjar Beringkit (transmigrasi)
5) Tahun 1978 - 1979 I Wayan Pugeg dari Banjar Pande (Pejabat Sementara)
6) Tahun 1979 - 1988 A.A. Ngurah Mayun dari Banjar Buading
7) Tahun 1988 - 2007 I Gst. Ngurah Suwena dari Banjar Gaduh
8) Tahun 2007 - 2014 Ida Bagus Made Suardana dari Banjar Pilisan
9) Tahun 2014 A.A. Ngurah Anom Widhiadnya (hingga sekarang)

     Demikian antara lain dapat kami sampaikan  sedikit tentang asal usul sejarah terjadinya Desa Kaba-Kaba dan Kronologis Kepala Desa Kaba-Kaba.

 

sumber : Etnografi Desa Kaba-Kaba, Oleh 'Dr. I Made Suarta, S.H,M.Hun,. dkk

 

https://www.youtube.com/watch?v=Umu5kfTj0Bs&t=27s.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 0,00 Rp 17.000.000,00
0%
Belanja
Rp 0,00 Rp 112.200.158.443,00
0%

APBDes 2025 Pendapatan

Lain-Lain Pendapatan Asli Desa
Rp 0,00 Rp 2.000.000,00
0%
Dana Desa
Rp 0,00 Rp 15.000.000,00
0%

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 0,00 Rp 112.200.158.443,00
0%